Minggu, 27 Februari 2011

RE: Alquran dan Daya Saing Ekspor

insya allah besok saya kirim yang lanjutan asmaul husna seri 2 dan 3 setelah tele conference dengan bapak Antonio, hehehehe
 

From: Suhiyar [Suhiyar@bakrieconstruction.com]
Sent: Monday, February 28, 2011 7:39 AM
To: Budianto Hermawan; mamat iskandar; Arabu Lapou / PT. Babcock & Wilcock Asia; Imam Muhtarom; imammuhtarom1.family@blogger.com; setiawan@capcx.com; slamet riyanto; Kistriono, Heksanto X; nazarrudins@yahoo.com; Ali, Zulkifli M; Mahfud md; Doso Darsono; Suhartedy - PTD
Subject: RE: Alquran dan Daya Saing Ekspor

Pa Budi

Terima kasih pa untuk 2 artikelnya pagi ini bagus sekali. Minta izin untuk bisa sy share ke temen2 di BC ya pa.

 

Klo ada lagi terus kirim, walau kita jarang kirim hehehe.

 

Salam

suhiyar

 

 

 


From: Budianto Hermawan [mailto:Budianto.Hermawan@dolphinenergy.com]
Sent: Monday, February 28, 2011 6:42 AM
To: 'mamat iskandar'; Arabu Lapou / PT. Babcock & Wilcock Asia; Suhiyar; 'Imam Muhtarom'; imammuhtarom1.family@blogger.com; setiawan@capcx.com; 'slamet riyanto'; Kistriono, Heksanto X; nazarrudins@yahoo.com; Ali, Zulkifli M; Mahfud md; Doso Darsono; Suhartedy - PTD
Subject: Alquran dan Daya Saing Ekspor

 

Ass.

Bapak-bapak yang dimuliakan oleh Allah SWT

Terlampir tausyiah dari Dr. Muhammad Syafii Antonio M EI

Sangat bagus dan memotivasi kita semua,

 

Salam,

budi

 

 

 

Alquran dan Daya Saing Ekspor

 

Seiring dengan peringatan Nuzulul Quran yang baru saja berlalu, menjadi pertanyaan besar bagi kita tentang sejauh mana Al Quran saat ini mampu menjadi pedoman hidup dan kehidupan kita, atau sejauh mana Al Quran dapat mewarnai gerak langkah kehidupan kita dalam segala aspek kehidupan, termasuk salah satunya adalah dalam aspek berbisnis.

Judul topik dari tulisan ini memang agak aneh karena menggandengkan dua hal yang biasanya berasingan; Alquran dengan ekspor, Alquran dengan Debt Service Ratio (DSR) atau Hadis Rasul tentang itqan dengan Maximum Production Capacity. Keterasingan ini memang memiliki alasan tersendiri karena umat Islam Indonesia pada khususnya dan umat Islam global pada umumnya telah terlalu lama dipaksa atau terpaksa memisahkan Islam dari segenap kehidupan bisnis dan ekonominya.

Seperti yang pernah diajarkan Christiaan Snouck Hurgronje pada rakyat Aceh "cukuplah kaum Muslimin Aceh untuk khusuk beribadat di mushala dan langgar, biar kami kaum company yang mengurusi segenap perkebunan karet dan teh". (lihat The Achehnese ; demikian juga Paper on Islam and East Indies). Ajakan ini sekilas adalah ungkapan tulus dari seorang penjajah untuk memberikan kesempatan kepada kaum Muslimin agar khusuk beribadah, tidak berkotor-kotor tangan dengan pertanian dan perkebunan serta bagaimana menjual atau mengekspornya. Pada hakikatnya ajakan ini adalah racun busuk yang bertolak belakang dengan (i) hakikat khalifat al-Allah fi al-ard,  (ii) perintah istimar al-ard atau membangun dan memakmurkan bumi Allah, dan (iii) seruan fantasyiru fi al-ard atau bertebaran di muka bumi untuk menjadi pemain ekonomi yang diperhitungkan.


Berkaitan dengan daya saing ekspor, sebagai umat yang mengimani Alquran kita diingatkan oleh Allah SWT dalam surat al-Jumah ayat 9-10 dengan pesan yang teramat penting: "Hai orang-orang yang beriman jika kalian diseru untuk menunaikan shalat pada hari Jumat maka bergegaskan mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik jika kalian mengetahui. Apabila shalat sudah ditunaikan maka bertebaranlah di muka bumi dan carilah karunia Allah serta banyak-banyaklah mengingat Allah agar kalian menjadi orang yang beruntung." Pemahaman sekilas akan ayat ini tidaklah memberikan indikasi kecuali (i) segera memenuhi panggilan Allah untuk shalat Jumat, (ii) keseimbangan dalam beribadah dan berbisnis. Ternyata, jikalau kita perhatikan dengan lebih seksama dilalah ayat ini tidak berhenti sampai di sini. Ada dua hal lagi yang harus kita cermati, yaitu (i) fantasyiruu fi al-ard (bertebaranlah di muka bumi) dan (ii) wabtaghu min fadl Allah (carilah anugrah/rezeki Allah). Redaksi fantasyiruu yang mengisyaratkan amr atau perintah melarang kita untuk terus berdiam diri di mushala atau langgar versi Snouck Hurgronje tetapi wajib keluar dan bertebaran melakukan segenap aktivitas bisnis setelah shalat fardlu selesai ditunaikan. Ke mana kita harus melangkah? Ternyata Allah SWT tidak membatasinya hanya sekadar di kampung, kecamatan, kabupaten, provinsi, atau Indonesia saja (baca jago kandang). Allah memerintahkan kita untuk go global atau fi al-ard. Ini artinya kita harus menembus Eropa, Amerika, Australia, dan Jepang. Untuk apa kita bertebaran ke tempat-tempat tersebut? Allah menjawab bukan untuk tourism belaka, tetapi untuk berdagang dan mencari rezeki (wabtaghu min fadl Allah).


Ketika perintah bertebaran ke pasar global Amerika, Eropa, Australia, dan Jepang bersatu dengan perintah berdagang, di sinilah letak tantangan daya saing ekspor. Karena dengan demikian kita harus membawa goods and services dan komoditas ekspor lainnya serta bersaing dengan pemain-pemain global lainnya (Cina, Taiwan, Korea, India, Thailand, dan lain-lain).
Menurut kaidah marketing yang sangat sederhana tidak mungkin kita bisa bersaing sebelum minimal memiliki daya saing di 4 P: Products, Price, Promotion, dan Placement atau delivery. Hanya dengan produk yang inovatif dan kualitas yang memadai kita bisa merebut market share. Produk yang inovatif baru akan laku bila dijual dengan harga (price) yang bersaing dan promosi yang efektif. Demikian juga nasabah baru akan setia dan terpuaskan bila kita menyerahkannya (placement) sesuai jadwal dan after sales service (layanan purna jual) yang prima.

Dalam Surat al-Quraish Allah melukiskan satu contoh dari kaum Quraish (leluhur Rasulullah dan petinggi bangsa Arab) yang telah mampu menjadi pemain global dengan segala keterbatasan sumberdaya alam mereka. Allah berfirman, "Karena kebiasaan orang-orang Quraish. (Yaitu) kebiasaan melakukan perjalan dagang pada musim dingin dan musim panas." Para ahli tafsir baik klasik, seperti al-Thabari, Ibn Katsir, Zamakhsyari, maupun kontemporer seperti, al-Maraghi, az-Zuhaily, dan Sayyid Qutb, hampir sepakat bahwa perjalanan dagang musim dingin dilakukan ke utara seperti Syria, Turki, Bulgaria, Yunani, dan sebagian Eropa Timur, sementara perjalanan musim panas dilakukan ke selatan seputar Yaman, Oman, atau bekerja sama dengan para pedagang Cina dan India yang singgah di pelabuhan internasional Aden.

Contoh yang paling dekat dengan kemampuan dagang yang dilukiskan Alquran saat ini mungkin terdapat pada Singapura atau Hong Kong, negeri yang miskin sumberdaya alam tetapi mampu menggerakkan dan mengontrol alur ekspor di regional Asia Tenggara dan pasifik. Bagaimana dengan Indonesia, yang luas salah satu provinsinya (Riau) 50 kali Singapura, dengan potensi ekspor dan sumberdaya alam yang ribuan kali lipat? Mungkin kita harus becermin pada Alquran yang selama ini kita tinggalkan untuk urusan bisnis dan ekonomi.
Siapkah anda?.

 

 

Budianto Hermawan

Instrument & Control Maintenance Dept

Dolphin Energy Ltd Qatar Operations

P.O. Box 22275, Raslaffan

Doha - Qatar

 

phone : +974 66561025

office : +974 44920429

email : budianto.hermawan@dolphinenergy.com

 

Tomorrow – Your reward for working safely today!!!

 

cid:image001.gif@01CA8C4E.5F7A51B0

 

**************************************************************************************************
This email and any files transmitted with it are confidential and intended solely for the use of
the individual or entity to whom they are addressed. If you have received this email in error
please delete the email and any attachment(s) and inform the sender.  This footnote also confirms
that this email message has been scanned for the presence of computer viruses.
**************************************************************************************************
**************************************************************************************************
This email and any files transmitted with it are confidential and intended solely for the use of
the individual or entity to whom they are addressed. If you have received this email in error
please delete the email and any attachment(s) and inform the sender.  This footnote also confirms
that this email message has been scanned for the presence of computer viruses.
**************************************************************************************************

Tidak ada komentar:

Posting Komentar